Ungkapan hati
Aku tak tahu ini apa, yang pasti
perasaan ini sangat mempengaruhi apapun yang akan ku lakukan. Semua ini bermula
dari suatu kepanitiaan, inilah kesalahanku…..
Aku sengaja tak pernah mau melihat
matanya, karena dari mata ini semua bermula. Dari awal aku sangat takut melihat
tatapannya, ku terus menghindari tatapan matanya walau itu sangat sulit
kulakukan yang mana pada akhirnya aku tetap menatap matanya walau ia tak tahu
itu. Yang akhirnya aku merasakan ada sesuatu…..
Semua manusia pasti merasakan ini, mulai dari
anak kecil, remaja hingga orang dewasa.
Awalnya aku hanya menganggap perasaan
ini hanya perasaan layaknya sahabat, namun…..
Tak tahu apalah ini, yang pasti persaan
ini terkadang membuatku senyum sendiri
atau bahkan menangis. Aku merasakan ini bukan yang pertama namun….
Baru kali ini aku merasa terkecoh oleh
perasaan ini…
Perasaan yang sangat egois, tak kenal
logika!!!
Hingga pada akhirnya aku harus
mengalihkan perasaan ini dengan cara mengalihkan tentang dia kepada orang lain,
namun pada akhirnya jalan ini yang menunjukkan ku pada sesuatu yang aku rasa
ini tak mungkin “imposible”.
Karena itu pula aku merasa bersalah
pada temanku yang ternyata harus menerima perlakuan yang tidak enak/ tak nyaman
darinya. Ma’af teman…. Aku tak bermaksud melakukan itu semua kepadamu, aku
hanya ingin membuktikan padaku kalau perasaanku hanya rasa kagum belaka.
Namun….
Aku masih tak percaya tentang apa yang
dikatakan temanku tentang dia kepadaku… aku rasa itu tidak mungkin, apa yang
membuat dia mersakan hal itu pada ku??, aku rasa tak ada yang menarik atau
special dariku!.
Setelah ku lihat kebelakang, menelusuri
apa yang telah terjadi…, segala hal tentang dia….
Kini aku rasa memang ada yang berbeda
darinya…, tapi aku tak tahu apakah itu hanya persaanku saja, atau memang dia melakukan itu pada semua orang…
Yang jelas kini ku hanya mengungkapkan
apa yang aku rasakan….
Jujur dari awal aku merasa ada yang
berbeda darinya, walau sedikit menyebalkan…namun mungkin itu salah satu
karakternya yang….(tak tahu lah susah untuk dikatakan…..)
Apalagi saat dil luar sana… di alam
yang terbuka dikelilingi rimbunnya pepohonan, diiringi lantunan desir angin
yang menyejukkan, dan aliran air yang tersa seperti aliran darahku….
Sungguh suasana yang ingin ku ulang
lagi….
Aku tak ingin memandang seseorang dari
yang terlihat oleh mataku saja, aku ingin tahu dan kenal dia dari hatinya…(bisa
ngak ya…???)
Baru kali ini aku merasa ada orang yang
memperhatikanku seperti dia memperhatikanku, tapi pada awalnya aku hanya
menganggap perhatiannya sama seperti dia memperhatikan yang lainnya. Tapi
setelah temanku mengatakan sesuatu padaku…..
Hal ini membuat perasaanku menjadi
semakin aneh…apalagi saat aku bertemu dengannya….
Mungkin kalau aku melihat apa yang
terjadi (aku menjadi orang lain dan melihat diriku) mugkin aku akan tertawa.
Aneh… baru kali ini aku seperti ini…..
Mungkin kalau aku tuliskan semua
tentang dia disini….akan takkan sanggup
untuk menulisnya.
Tapi,,,aku tak tahu apa yang sebenarnya
dia rasakan, apakah sama sepertiku… atau biasa saja. Apa salahnya mengungkapkan
perasaan walau hanya dalam tulisan dari pada tidak sama sekali, dari pada
terlambat, atau sama sekali tak kan pernah tersampaikan.
Memang kalau membahas tentang perasaan
sangatlah sensitive, tapi apa salahnya jika kita mengungkapkan perasaan kita,
kalau kita masih bisa menjaganya. Mengungkapkan perasaan bukan berarti harus
ditandai dengan ikatan yang namanya “pacaran”, tapi cukup sebagai ungkapan agar
tidak dipendam dalam hati, karena sakit rasanya memendam persaan apalagi….
ah….entahlah….., mungkin semua orang
memiliki pandangan yang berbeda-beda.
Bagaimana jika perasaan yang kita pendam sama sekali
tak pernah kita keluarkan… apakah ia takkan jadi bumerang atau bom yang siap
meledak jika melihat orang yang kita…ternyata bersama orang lain atau pergi dan
takkan pernah kembali, atau pergi untuk selamanya (meninggal).
Ma’af jika aku menulis ini tanpa
permisi, ini hanya sekilas tentang K*** P********