ALLAH
yang maha Kuasa, memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita mau.
Disaat
kita meminta padanya, disaat kita bersedih, disaat kita bahagia, dan saat-saat
yang lain…
Saat
itu aku sedang memikirkan seseorang, ingin sekali milihatnya walau dari
kejauhan, aku memohon dalam hati
“ya
Allah…apa yang sedang aku rasakan…?, kenapa seperti ini…?, Ya Allah…atas izin-Mu
jika dia juga merasakan apa yang aku rasakan maka pertemukanlah kami”
Dan
atas izin-Nya aku bertemu dengannya walau hanya sebatas bertegur sapa.
Aku
percaya ini jawaban atas do’aku, ini bukan suatu kebetulan…
Allah
sengaja menghiburku, menghibur hambanya yang sedang gundah.
Saat
ini persaan gundah kembali menghampiriku, kini aku kembali memohon
“Ya
Allah…aku mohon…jika pertemuan kami hanya akan menyebabkan hal yang akan
menyakiti kami atau salah satu di antara kami, maka JANGAN PERNAH pertemukan kami”
Aku
yakin apa yang aku rasakan saat ini, adalah jawaban atas segala do’a-do’aku
Apapun
itu aku yakin inilah yang terbaik, aku tidak menyesal mengucapkan itu, aku
hanya percaya bahwa “Allah akan selalu
memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita mau”
Jangan
pernah memaksakan jalannya Cinta, karena kita akan merusak ceritanya Yakinlah…Allah
telah menyiapkan jalan yang istimewa untuk ITU.
kita berbeda baik fisik, sifat, sikap, kesukaan, hal yang dibenci ataupun yang lainnya, tak dapat dipungkiri lagi...semua orang tahu itu. bahkan orang kembar sekalipun tidak akan pernah sama persis. aku tak pernah tahu apa sebenarnya yang paling aku suka. ada temanku mengatakan: "kamu adalah orang yang sangat suka sekali makan sayur" "kamu suka cemberut" "kamu suka ngomongin atau mengkritik orang" "kamu suka menyendiri" "kamu suka melamun" dll... itu menurut mereka, mereka yang hampir 24 jam bersamaku saat ini. aku tak pernah menyalahkan argumen mereka tentang aku, aku juga tak selalu membenarkan argumen mereka tentang aku. pandangan pertama saat orang baru melihatku: "anak yang sombong" "pasti pemarah" "ngak bisa berbaur dengan orang lain" "cuek banget" "serem ah.." dll... Aku sadar banyak kekurangan yang aku miliki, aku tak pernah memungkiri semua itu, terkadang aku tak terima dengan argumen mereka, tapi ku coba bercermin... ...mungkin itulah yang terlihat dari luarku... atau memeng itulah aku. Kita memang berbeda aku punya sisi + dan juga punya sisi - aku yakin semua orang punya itu, tapi pastiah tak sama antara satu dengan yang lainnya.
Orangmya
baik, sejauh ini saya melihat Irma mempunyai loyalitas yag baik
Hmm..aku
kurang mengenal Irma sich. Tapi mungkin Irma orangnya lebih individual. Coba
bergabung dan sama-sama bertukar pikiran. Karena aku berharap kita nyaman
menjadi keluarga KMIP ini.
Kinerja sekarang bagus,
lebih ditingktkan lagi….
Fighting!!
kebersamaan diutamakan!!
Irma
mau bekerja, ngak hitung-hitungan orangnya masalah kerja, tapi suka sinis jadi
orang, pokoknya susah nebaknya.
Irma sebenarnya memiliki potensi yang bagus. Cuma masih
belum dikeluarkan. Masing sering diam menyendiri. Individualis. Padahal banyak
kelebihan yang ada sama yang ngak dimiliki anak KMIP lain.
Kita hidup di dunia ini punya tujuan. Aku baru
sadar kita semua butuh menangis, menangis itu bukan menandakan kita lemah,
dengan menangis racun dalam tubuh kita akan dikeluarkan. Jika racun itu tidak
dikeluarkan akan dapat membahayakan tubuh kita. menangis bukan hanya untuk kaum
hawa saja, kaum adam juga butuh menangis, laki-laki yang menangis bukanlah
laki-laki yang lemah, tetapi merupakan laki-laki yang akan memiliki umur panjang
(jika Allah menghendaki). Menangis dapat melegakan perasaan gunda kita,
menangis tidak hanya terjadi dikala kita keesulitan, bersedih, namun dikala
kita bahagia air mata juga dapat menetes. Jangan pernah menahan air mata yang
telah berada dipelupuk mata karena itu akan terasa sangat menyakitkan.
Aku tak tahu ini apa, yang pasti
perasaan ini sangat mempengaruhi apapun yang akan ku lakukan. Semua ini bermula
dari suatu kepanitiaan, inilah kesalahanku…..
Aku sengaja tak pernah mau melihat
matanya, karena dari mata ini semua bermula. Dari awal aku sangat takut melihat
tatapannya, ku terus menghindari tatapan matanya walau itu sangat sulit
kulakukan yang mana pada akhirnya aku tetap menatap matanya walau ia tak tahu
itu. Yang akhirnya aku merasakan ada sesuatu…..
Semua manusia pasti merasakan ini, mulai dari
anak kecil, remaja hingga orang dewasa.
Awalnya aku hanya menganggap perasaan
ini hanya perasaan layaknya sahabat, namun…..
Tak tahu apalah ini, yang pasti persaan
ini terkadangmembuatku senyum sendiri
atau bahkan menangis. Aku merasakan ini bukan yang pertama namun….
Baru kali ini aku merasa terkecoh oleh
perasaan ini…
Perasaan yang sangat egois, tak kenal
logika!!!
Hingga pada akhirnya aku harus
mengalihkan perasaan ini dengan cara mengalihkan tentang dia kepada orang lain,
namun pada akhirnya jalan ini yang menunjukkan ku pada sesuatu yang aku rasa
ini tak mungkin “imposible”.
Karena itu pula aku merasa bersalah
pada temanku yang ternyata harus menerima perlakuan yang tidak enak/ tak nyaman
darinya. Ma’af teman…. Aku tak bermaksud melakukan itu semua kepadamu, aku
hanya ingin membuktikan padaku kalau perasaanku hanya rasa kagum belaka.
Namun….
Aku masih tak percaya tentang apa yang
dikatakan temanku tentang dia kepadaku… aku rasa itu tidak mungkin, apa yang
membuat dia mersakan hal itu pada ku??, aku rasa tak ada yang menarik atau
special dariku!.
Setelah ku lihat kebelakang, menelusuri
apa yang telah terjadi…, segala hal tentang dia….
Kini aku rasa memang ada yang berbeda
darinya…, tapi aku tak tahu apakah itu hanya persaanku saja, atau memang dia melakukan itu pada semua orang…
Yang jelas kini ku hanya mengungkapkan
apa yang aku rasakan….
Jujur dari awal aku merasa ada yang
berbeda darinya, walau sedikit menyebalkan…namun mungkin itu salah satu
karakternya yang….(tak tahu lah susah untuk dikatakan…..)
Apalagi saat dil luar sana… di alam
yang terbuka dikelilingi rimbunnya pepohonan, diiringi lantunan desir angin
yang menyejukkan, dan aliran air yang tersa seperti aliran darahku….
Sungguh suasana yang ingin ku ulang
lagi….
Aku tak ingin memandang seseorang dari
yang terlihat oleh mataku saja, aku ingin tahu dan kenal dia dari hatinya…(bisa
ngak ya…???)
Baru kali ini aku merasa ada orang yang
memperhatikanku seperti dia memperhatikanku, tapi pada awalnya aku hanya
menganggap perhatiannya sama seperti dia memperhatikan yang lainnya. Tapi
setelah temanku mengatakan sesuatu padaku…..
Hal ini membuat perasaanku menjadi
semakin aneh…apalagi saat aku bertemu dengannya….
Mungkin kalau aku melihat apa yang
terjadi (aku menjadi orang lain dan melihat diriku) mugkin aku akan tertawa.
Aneh… baru kali ini aku seperti ini…..
Mungkin kalau aku tuliskan semua
tentang dia disini….akan takkansanggup
untuk menulisnya.
Tapi,,,aku tak tahu apa yang sebenarnya
dia rasakan, apakah sama sepertiku… atau biasa saja. Apa salahnya mengungkapkan
perasaan walau hanya dalam tulisan dari pada tidak sama sekali, dari pada
terlambat, atau sama sekali tak kan pernah tersampaikan.
Memang kalau membahas tentang perasaan
sangatlah sensitive, tapi apa salahnya jika kita mengungkapkan perasaan kita,
kalau kita masih bisa menjaganya. Mengungkapkan perasaan bukan berarti harus
ditandai dengan ikatan yang namanya “pacaran”, tapi cukup sebagai ungkapan agar
tidak dipendam dalam hati, karena sakit rasanya memendam persaan apalagi….
ah….entahlah….., mungkin semua orang
memiliki pandangan yang berbeda-beda.
Bagaimanajika perasaan yang kita pendam sama sekali
tak pernah kita keluarkan… apakah ia takkan jadi bumerang atau bom yang siap
meledak jika melihat orang yang kita…ternyata bersama orang lain atau pergi dan
takkan pernah kembali, atau pergi untuk selamanya (meninggal).
Ma’af jika aku menulis ini tanpa
permisi, ini hanya sekilas tentang K*** P********
Kalender
hijriah merupakan kalender islam,Kalender ini dinamakan
Kalender Hijriah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun dimana
terjadi peristiwa Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622M(http://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Hijriyah). Di beberapa negara yang
berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriyah juga digunakan sebagai sistem pertanggalan sehari-hari. Kalender Islam meng- gunakan peredaran
bulan sebagai acuannya, berbeda dengan kalender biasa (kalender Masehi) yang
menggunakan peredaran matahari. Akan tetapi dapat kita lihat penduduk Indonesia
yang mayoritasnya umat islam justru tidak menggunakannya sebagai
pertanggalannya. Jika membahas masehi vs hijriah maka yang terlintas dalam
fikiran kita adalah mengenai tahun barunya.
Fenomena masa
kini yang ada di Indonesia ini, yang menggambarkan meriahnya perayaan tahun
baru masehi dari pada tahun baru islam, membuat timbul pertanyaan “kenapa
seperti itu?”. Memang benar bahwa di Indonesia ini tidak hanya ada penduduk yang
memeluk agama islam saja akan tetapi berbagai macam agama juga ada di Indonesia
sebagaimana menjadi agama yang telah diakui oleh Negara. Mungkin hal ini yang
merupakan salah satu alasan kenapa Indonesia tidak menggunakan kalender hijriah
sebagai pertanggalannya. Akan tetapi betapa mirisnya kita lihat tidak hanya
kaum non islam saja yang merayakan tahun baru masehi yang mana menurut
kepercayaan mereka merupakan puncak dari acara natal (hari raya umat kristiani) “Umat Kristen menggunakan Kalender yang dinamakan Kalender Masehi.
Mereka menggunakan penghitungan tahun dan bulan Kalender Julian, namun menetapkan
tahun kelahiran Yesus atau Isa sebagai tahun permulaan (tahun 1 Masehi),
walaupun sejarah menempatkan kelahiran Yesus pada waktu antara tahun 6 dan 4
SM.(http://griyawisata.com)”.Pada tahun
1582 M Paus Gregorius XIII juga mengubah Perayaan Tahun Baru Umat Kristen dari
tanggal 25 Maret menjadi 1 Januari. Hingga kini, semua orang di seluruh dunia
merayakan Tahun Baru mereka pada tanggal 1 Januari. Akan tetapi
justrubanyak juga umat islam yang
merayakan tahun baru masehi itu sendiri.
Lalu apakah
alasan kaum islam yang merayakan tahun baru masehi itu sendiri?, ada yang
mengatakan sebagi rasa syukur, ada juga yang mengatakan hanya untuk hura-hura
saja, dan ada pula yang mengatakan hanya ikut-ikutan saja. Apakah itu bisa
dikatakan suatu alasan?, bukankah dalam Al-Qur’an ALLAH telah melarang hambanya
melakukan apa yang tidak diketahuinya sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat
Al-Isra’ : 36 yang artinya “Dan janganlah kamu mengikuti apa yg kamu tidak mengetahui
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya akan
diminta pertangggung- jawabannya”. Dan ada pula hadits yang berbunyi, artinya: Ibnu Taimiyah berkata bahwa
Abu Dawud telah meriwayatkan sebuah hadits hasan dari Ibnu ‘Umar, ia berkata
bahwa Rasulullah bersabda :“Barang siapa
meniru suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka.”
Tanya hati
nurani kita masing-masing, apakah pantas saya melakukan itu?, apa alasan saya
hingga saya mengikutinya?. Hati tidak pernah berbohong maka ia akan menjawab
dengan jujur.
Mungkin umat islam masa kini terutama di
Indonesia tidak banyak yang merayakan tahun baru hijriah dikarenakan banyak
yang tidak tahu bagaimana kisah tahun baru hijriah itu sendiri. Adapun tahun baru hijriah adalah pada bulan
muharram. Kata muharram berasal dari kata “harrama” yang mengalami perubahan bentuk menjadi “yuharrimu-tahriiman-muharraman-muharrimun“.
Bentukan “muharraman” berarti yang diharamkan. Apa yang diharamkan di sini?,
yakni :perang atau pertumpahan darah!. Sebagaimana firman Allah SWT dalam
Al-Qur’an Surat At Taubah ayat 36 :“Sesungguhnya
jumlah bulan menurut Allah sebagaimana disebut di Kitabullah ada 12 bulan sejak
Allah menciptakan langit dan bumi, dan terdapat 4 bulan di dalamnya merupakan
bulan yang diharamkan”.Membicarakan bulan Muharram pasti tidak
akan lepas dari peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah,
yakni pada tahun 622 M. Hijrah itu sekaligus menjadi tonggak awal dimulainya
kalender Islam. Ini artinya hijrah Rasulullah SAW beserta para sahabatnya ke
Madinah telah berumur 1433 tahun. Sebuah peristiwa bersejarah yang patut
dikenang dan bisa menjadi proses transformasi spiritual. Di dalamnya terkandung makna dan keteladanan untuk sebuah
pengorbanan sejati yang mengapresiasikan perlawanan akan kebathilan sekaligus
sikap konsisten mengedepankan kepentingan misi dari kepentingan apa pun, agar
ia tetap lestari dan terjaga dari kepunahan meski karenanya harus berdarah-darah,
meninggalkan negeri, harta, sanak dan lain-lain.
Sedangkan
tahun baru masehi yaknipada bulan
januari. Januari me- rupakan nama bulan yang diambil dari nama dewa romawi
yakni Janus. Ada dua alasan mengapa tahun baru masehi ditetapkan pada bulan januari
yakni, “Januarius
(Januari) dipilih sebagai bulan pertama, karena dua alasan. Pertama, diambil
dari nama dewa Romawi “Janus” yaitu dewa bermuka dua ini, satu muka menghadap
ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang. Dewa Janus adalah dewa penjaga
gerbang Olympus. Sehingga diartikan sebagai gerbang menuju tahun yang baru. Kedua, karena 1 Januari jatuh pada puncak
musim dingin. Di saat itu biasanya pemilihan consul diadakan, karena semua
aktivitas umumnya libur dan semua Senat dapat berkumpul untuk memilih Konsul.
Di bulan Februari konsul yang terpilih dapat diberkati dalam upacara menyambut
musim semi yang artinya menyambut hal yang baru. Sejak saat itu Tahun Baru
orang Romawi tidak lagi dirayakan pada 1 Maret, tapi pada 1 Januari. Tahun Baru
1 Januari pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM.( http://griyawisata.com).
Bagi kaum muslimin yang hendak merayakan tahun baru hijriah hendaknya
dilakukan dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan yang islami atau kegiatan
yang lebih bermanfaat. Jangan pula merayakannya ala umat masa kini yakni
menyalakan kembang api dan meniup trompet serta pesta-pesta lainnya yang tidak
bermnfaat.